Page tree

Bagikan:  


Kami kembali lagi dengan seri Coffee Shop Story! Yuk simak seperti apa sesinya!

Pernah nggak kamu diminta untuk angkat bicara dan kamu merasa kurang nyaman? Apa pentingnya menyatakan pendapat? Dan bagaimana cara berbicara yang baik?

Kami telah berdiskusi dengan beberapa orang di perusahaan dan lebih dari 50% -nya mengatakan bahwa mereka nggak angkat bicara karena merasa takut.

Berbicara di tempat kerja tampaknya sederhana secara konsep, tetapi bagaimana dengan kenyataannya?

Untuk membahas ini, kami mengadakan lagi seri Coffee Shop Story, webinar interaktif 1 jam dari tim HR yang berisi sesi berbagi cerita untuk mendapatkan pengalaman penuh tentang bagaimana berpendapat melalui serangkaian studi kasus atau simulasi langsung.

Di sesi ini kami mengundang Wiwik Wahyuni ​​(HR Director), Yongky Sentosa (Head of Sales Network), Mega Amelia (Process Jr. Specialist), dan Devin Kusbiantoputra (IT Development Assistant Manager) sebagai pembicara tamu kami, dipandu oleh Noach Tobing (Head of Strategic Learning Partner & EE).

Yuk kita lihat apa saja topik-topik utama dari sesi ini!

1. Apa yang membuat orang ragu untuk angkat bicara?

Dalam situasi yang kurang nyaman, umumnya orang-orang enggan untuk angkat bicara karena takut salah dan dapat mempersulit situasi, jadinya memilih untuk diam. Mungkin mereka khawatir hal itu dapat membahayakan reputasi mereka, atau lebih buruk lagi, pekerjaan mereka. Mungkin mereka telah meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka nggak memiliki wawasan yang layak untuk dibagikan dan juga karena mereka merasa tidak mampu atau kurang paham bagaimana berkomunikasi dengan baik.

2. Tapi, mengapa angkat bicara itu penting?

Cara kamu mengekspresikan pendapatmu di tempat kerja adalah cerminan langsung tentang bagaimana kamu akan dipandang oleh orang di sekitarmu dan apa yang kamu wakili sebagai anggota tim, pemimpin departemen, dan sebagai individu. Hal ini dapat membawa keuntungan bagi kamu, seperti peluang tak terduga, mempercepat karir, mendapatkan respect, dan juga dapat memperkuat pengaruhmu. Dan jangan lupa, pendapatmu menentukan nilai yang kamu bawa ke organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja secara keseluruhan.

3. Apa yang perlu kamu perhatikan saat berpendapat?

a. Ketahui “alasan”-mu

Kamu harus selalu memikirkan apa saja yang diperlukan sebelum menyuarakan pendapat kamu sendiri. Kamu harus menyadari:

  • Apa yang kamu sampaikan
  • Mengapa itu penting

Kumpulkan lebih banyak informasi dan kejelasan untuk meningkatkan validasi dari pendapatmu. Hal-hal ini akan membantu orang untuk mengerti hasil apa yang kamu tuju dan yang paling penting adalah, kamu dapat mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang akan kamu ambil.

b. Pilih media & waktu yang tepat

Media apa yang menurut kamu dapat meningkatkan dampak saat beropini? Apakah itu saat 1-on-1 dengan manajer, atau langsung di dalam rapat? Pilih mediamu, pilih waktu yang tepat, dan atur cara kamu menyampaikan informasi.a.

c. Jangan bersikap defensif

Sudah sifat manusia, ketika kita disajikan dengan pendapat alternatif, kita mempertanyakannya. Ini bukan serangan pribadi dari kolega atau manajer kamu. Sebaliknya, ini adalah upaya mereka untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang proses berpikir atas saranmu. Jadi, jangan bersikap defensif dalam menghadapi pertanyaan yang bijaksana. Jawab mereka dan terlibat dalam percakapan konstruktif tentang gagasan yang kamu kemukakan.

Kesimpulan:

Diam tidak memiliki arti. Pertimbangkan pro dan kontra saat berpendapat ataupun diam. Apa akibatnya bagi diri kamu sendiri, rekan kerja, manajermu, dan dampak pada perusahaan? Jika melakukannya untuk organisasi tampaknya nggak jelas, seenggaknya lakukan untuk diri sendiri. Inilah 3 kekuatan yang dapat kamu gunakan saat angkat bicara:

  1. Berpikir sebelum bertindak
  2. Kumpulkan faktanya
  3. Tanyakan pada diri sendiri, “Apa masalah mendasar yang ingin saya pecahkan? Mengapa penting bagi saya? Hasil apa yang saya mau tuju?

Sekian dari topik pembahasan seri Coffee Shop Story kali ini.