Sampai ketemu di acara DNA Power UP! selanjutnya ya, Excerpt |
---|
Cari tahu gimana kamu bisa tetap semangat menghadapi normal yang baru! |
Menjaga produktivitas dan semangat bekerja sangatlah penting saat kita harus beradaptasi dengan cara bekerja baru yang banyak dilakukan secara virtual.
Teman kita dari Tim DNA Agile baru saja mengadakan DNA Power UP! Sesi ngobrol santai online dengan tujuan membangkitkan semangat teman-teman di Streams. Sesi kali ini diisi olehJoshua Partogi (YouTuber & Agility Influencer) dan Randy Priantoro (Stream Owner Credit Card) dengan topik "How to Cope with Uncertain Situation" dalam menghadapi the new normal. Diskusi ini juga dipandu oleh Joice Yusriani (Funding Stream Project Manager & Scrum Master).
Image Removed
Nah, kalau kamu belum sempat ikutan, jangan khawatir karena kita sudah rangkum tips-tipsnya di sini.
Tetap berpikir positif dan optimis
Kondisi pandemi saat ini di luar kendali kita. Dengan menjaga jarak fisik dan beraktivitas di rumah kita telah berperan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Dampak yang ditimbulkan dari pandemi pun ini dirasakan oleh semua orang. Walau terkadang kita bisa merasa terperangkap dan bosan, tapi kita perlu untuk mengubah mindset bahwa tantangan ini akan memberikan pelajaran berharga.
Mengadopsi tiga pola pikir: Rendah Hati, Empati, & Eksperimental
Mengapa penting? Dengan rendah hati kita sadar akan keterbatasan yang ada sehingga dapat fokus pada hal yang bisa dikendalikan.kita bisa memahami keadaan orang lain sehingga bisa bersyukur dengan apa yang dimilikdengan empati . Gunakan kesempatan ini untuk bereksperimen dalam mencoba dan membuka diri untuk belajar hal baru. Nikmati proses yang mungkin tidak nyaman. Siapa tahu kamu bisamenambah keahlian baru.
Mengubah tantangan menjadi kesempatan.
Yuk, tuangkan ide-ide kreatif pada hal-hal yang belum sempat dilakukan sebelumnya. Ingat tentang pentingnya melakukan eksplorasi pada hal baru yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, kan?
Fokus pada apa yang bisa kita kendalikan
Alokasikan energimu pada hal yang bisa kamu kontrol. Kalau tidak kamu akan mudah stres. Misalnya, kurangi waktu untuk mengonsumsi berita yang akan membuat kita patah semangat.
Jangan lupa bersyukur
Saat akan memulai atau mengakhiri hari, tanya kepada diri sendiri tentang hal apa yang bisa disyukuri.
Dengan waktu yang dimiliki untuk lebih dekat dengan keluarga dan orang-orang terdekat dengan keluarga dan orang-orang terdekat menjai suatu hal yang patut disyukuri.
Mau ngerasaiin serunya sesi kemarin? Tonton videonya di sini yuk!
Menjadi game changer? Siapa takut! |
Dalam pekerjaan, seringkali kita menghadapi tantangan. Banyak hal-hal yang kita nggak ketahui dan nggak biasa kita hadapi, dan kadang kita membuat kesalahan. Tapi, alih-alih mematahkan semangat, kita dapat belajar bagaimana mengubah hal-hal mustahil menjadi kesempatan! Yuk jadi game changer bukan hanya dalam pekerjaan, tapi juga pada hidup kita.
Gagasan ini menjadi inti dari DNA Power-UP! Webinar kemarin yang digelar pada 23 Oktober, 2020 bertema “Impossible vs I’m Possible: You’re the Game Changer!” yang dibawakan Soffi Tsaurah Islami (Head of Customer Experience). Pada sesi ini, Kirill Odintsov (Head of Data Science) bersama Kavindira Amarendiran (Product Manager Traffic Value Stream iPrice) berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana cara mengatasi tantangan dalam pekerjaan. Yuk cari tahu apa yang mereka diskusikan!
Cerita Kavin
Kavin sempat bersekolah dan bekerja di Kanada selama sepuluh tahun sebelum kembali ke Malaysia untuk menjadi Product Manager (PM). Dia ingat product grooming pertamanya: saat itu, rapat berlangsung dengan sangat canggung baik untuk Kavin maupun untuk tim. Saat itu, ia melihat dua hal yang bisa diperbaiki.
Pertama, tim dia kesulitan mengerti cara dia ngomong karena sebagian besar dari mereka belum fasih Bahasa Inggris. Jadi, dia coba melafalkan kata-kaya dia, memakai lebih banyak visual, dan mendorong mereka untuk speak up dan nggak malu dengan keterbatasan bahasa. Kedua, dia ada tantangan untuk outline WHY dan WHAT dari user story yang dia bikin. Ini terjadi karena dia belum punya pengetahuan mendalam tentang SEO, jadi dia harus cepat belajar! Dia juga mengadakan sesi knowledge sharing secara berkala dengan ahli SEO in-house dan bertanya ke sesama PM dia untuk
Kavin sudah lebih percaya diri setelah memahami masalahnya dan membuat beberapa rencana untuk mengatasinya. Dia terinspirasi dari Kobe Bryant – sikap Mamba: komitmen untuk menjadi yang terbaik selangkah demi selangkah. Seperti Agile, ini adalah proses untuk terus menjadi lebih baik. Kavin menyebutkan bahwa kita selalu harus punya growth mindset, di mana salah satunya adalah hari ini harus lebih baik daripada hari kemari. Selain itu, kita harus sangat terbuka dengan feedback.
Cerita Kirill
Kirill bercerita tentang pengalaman proyek pertama dia di Indonesia yang membuat dia panik dan banyak berpikir. Saat itu partner-nya belum siap, semuanya terasa acak dan dia nggak bisa apa-apa selama perjalanan bisnis. Dari situasi itu, dia belajar untuk membuat checklist dari awal sebeum pergi ke perjalanan penting.
Kirill mengutip Thomas Edison: “Saya menemukan 10.000 cara dia nggak bisa kerja”. Dia bilang bahwa kamu belum tahu sebelum kamu mencoba, dan itu yang dilakukan saat bekerja di riset atau proyek inovasi. Dia bercerita tentang bagaimana dia berhenti takut kalau dia dan rekannya tidak bisa menyelesaikan proyek. Justru, dia melihat kenapa proyeknya belum siap dan merancang proses untuk mencegah hambatannya kedepannya. Setelah mengatasi tantangan, dia jadi lebih tenang dan siap untuk belajar dari proeknya.
Kiril juga memberi tips untuk mengatasi hal yang mustahil:
- Kita harus berasumsi bahwa nggak ada yang mustahil. Beberapa tugas memang terlalu memakan waktu dibanding dengan manfaatnya.
- Kita harus banyak bertanya untuk mengerti kenapa ada yang mustahil.
- Kita jangan takut untuk menantang orang-orang yang bilang sesuatu itu mustahil. Harus dengan akal sehat.
- Jangan berekspektasi untuk mencapai yang ‘mustahil’ secara langsung. Kita harus berencana kecil-kecil untuk mencapai tujuan.
Dari sesi Q & A, Kirill menjawab beberapa pertanyaan.
Untuk menghadapi kritikan tanpa defensif, menurut dia itu nggak sederhana, dan butuh sering latihan. Kita bisa mengidentifikasi kritikannya, mendengarkan, dan memahaminya. Tapi ambil waktu untuk mengatur emosi, dan setelah itu kita bisa berpikir lebih objektif dan bisa merespon lebih baik.
Untuk meningkatkan motivasi selama situasi WFH, menurut dia perlu ada perpisahan dari area kerja dan kehidupan biasa (kalau bisa). Cari juga hobi baru yang nggak berhubungan dengan kerja agar kita nggak terus-terusan bekerja.
Selain sesi menarik ini, kami juga memberi hadiah spesial untuk peserta yang bertanya. Selamat untuk Marcello Susanto (Data Scientist) yang menang voucher GoPay!
Kalau kamu mau menonton webinarnya, kamu bisa akses di sini.
Sampai jumpa di sesi DNA Power-UP! berikutnya!